Setelah sebelumnya muncul dalam platform Intel. Kini Lucid Hydra muncul dalam platform AMD. Bagaimana kemampuannya? oleh Gunawan KusumA
Perkembangan multi-GPU memang bisa dikatakan tergolong lambat. Era multi-GPU dimulai dari pengenalan teknologi Scan Line Interleave (SLI) pada tahun 1998 oleh 3dfx Interactive. Kemudian, setelah NVIDIA membeli 3dfx dan mulai berkembangnya teknologi bus PCI express, NVIDIA memperkenalkan teknologi multi GPU miliknya yang bernama Scalable Link Interface (SLI).
Melihat hal tersebut, pesaing terbesar NVIDIA, ATI, mencoba menandinginya dengan mengeluarkan teknologi multi-GPU yang diberi nama CrossFire. Teknologi multi-GPU sendiri memberi sedikit angin segar bagi pengguna PC, terutama bagi PC enthusiast yang menginginkan performa GPU yang lebih besar. Namun, teknologi tersebut juga memiliki kelemahan yang menyulitkan, yaitu penggunaan GPU yang harus satu level dan berasal dari produsen chip yang sama. Hingga saat ini, masalah penggunaan GPU yang harus satu level menjadi momok yang membuat para pengguna PC enggan menggunakan teknologi tersebut, disamping kenaikan performa yang signifikan serta masalah penggunaan daya listrik yang tergolong tinggi.
Namun, kini masalah tersebut sepertinya dapat dikatakan berkurang. Perusahaan bernama Lucid-lah yang memperkenalkan sebuah teknologi untuk menggabungkan graphics card yang berbeda. Penggabungan tersebut tidak hanya dalam hal performance level, chip graphics card juga dapat digabungkan.
Untuk produknya itu, Lucid memberikan nama Lucid Hydra. Selain dapat menggabungkan semua jenis graphics card, Lucid Hydra juga mampu mendistribusikan beban processing power pada tiap GPU yang terpasang, sesuai dengan kekuatan processing power yang dimilikinya.
Lucid Hydra dalam operasinya mendukung pengunaan tiga mode. A-Mode untuk penggabungan graphics card AMD, N-Mode untuk penggabungan graphics card NVIDIA, dan X-Mode untuk penggabungan graphics card AMD dan NVIDIA. X-Mode sendiri merupakan mode yang dijadikan ujung tombak oleh Lucid untuk menarik pengguna PC. Pasal-nya hingga saat ini, penggunaan multi GPU masih hanya sebatas penggunaan dengan satu produsen chip, sehingga Lucid ingin memecah kebuntuan tersebut de-ngan produk yang mereka hadirkan.
{mospagebreak}
Data Benchmark
Data Benchmark
Pengujian
Untuk pengujian teknologi Lucid Hydra kali ini, CHIP mempergunakan motherboard MSI 870A Fuzion Power Edition yang disandingkan dengan prosesor AMD Phenom II X6 1090T. Sebagai informasi, MSI 870A Fuzion Power Edition merupakan board yang mempergunakan chipset AMD 870 dan SB850 sebagai penggerak utamanya. Untuk kombinasi graphics card yang dipergunakan, AMD Radeon HD 5770 dan NVIDIA Geforce GTX 460.
Pengujian pertama dilakukan dengan menguji kombinasi N-Mode dengan menggunakan dua graphics card NVIDIA Geforce GTX460, CHIP melakukan dua kali pengujian dengan perbedaan terdapat pada pemasangan SLI Bridge. Pada saat SLI bridge tidak dipergunakan, kombinasi keduanya menghasilkan 15495 poin. Ketika SLI bridge dipasang, score yang dihasilkan meningkat walaupun hanya sekitar 2%, yaitu 15608 point. Hal tersebut membuktikan bahwa masih ada ketergantungan terhadap penggunaan SLI Bridge. Namun, tidak seperti teknologi SLI pada umumnya, NVIDIA Control Panel tidak dapat mengaktifkan feature SLI dalam menu-nya.
Untuk pengujian A-Mode, CHIP mencoba membandingkan hasilnya dengan hasil konfigurasi CrossFire pada board dengan chipset AMD 870 yang tidak dilengkapi dengan chip Lucid Hydra. Pada pengujian tersebut, CHIP mendapati bahwa apabila CrossFire Bridge dipasang maka, mode CrossFire akan hidup secara otomatis dan Lucid Hydra akan melaporkan error bahwa Hydra Logix tidak akan berjalan hingga mode CrossFire dimatikan. Saat pengujian dengan A-Mode, kombinasi AMD Radeon HD 5770 menghasilkan score 11941 point, dan pada mode CrossFire menghasilkan score 11500 poin. Sedangkan pada board AMD 870 tanpa chip Lucid Hydra, kombinasi CrossFire Radeon HD 5770 memperoleh score 12209. Walaupun berbeda tipis, hal tersebut membuktikan bahwa performa CrossFire pada board AMD 870 masih lebih baik dibandingkan board dengan Lucid Hydra.
Terakhir, CHIP menguji kemampuan X-Mode. Untuk pengujian X-Mode ini, CHIP mencoba menggabungkan sebuah GeForce GTX 460 dan sebuah AMD Radeon HD 5770. Ketika CHIP memasang Radeon HD 5770 sebagai master card, hasil kombinasi keduanya menghasilkan score sebesar 11795 poin.
Namun, ketika CHIP mencoba menggunakan Geforce GTX 460 menjadi master card, score yang dihasilkan meningkat signifikan menjadi 13286 poin. Pengujian tersebut membuktikan bahwa masih adanya kekurangan dalam driver Lucid Hydra. Oleh karena itu, CHIP merekomendasikan penggunaan graphics card yang lebih cepat menjadi master card dalam sistem yang dimotori oleh Lucid Hydra. Selain itu, pada pengujian ini, CHIP juga mendapati bahwa Lucid Hydra masih dapat berjalan dengan mode yang tepat sekalipun graphics card slave gagal dikenali oleh driver graphics card tersebut.
Kesimpulan
Belum optimalnya driver pada Lucid Hydra tampaknya masih akan menjadi batu sandungan pengembangan teknologi ini. Walaupun begitu, teknologi ini masih tampak menarik untuk kedepannya , karena fleksibilitasnya dalam penggunaan multi-GPU.
Belum optimalnya driver pada Lucid Hydra tampaknya masih akan menjadi batu sandungan pengembangan teknologi ini. Walaupun begitu, teknologi ini masih tampak menarik untuk kedepannya , karena fleksibilitasnya dalam penggunaan multi-GPU.
0 comments:
Post a Comment